SEJUMLAH apartemen di Kota Bekasi menjadi hunian paling cocok yang banyak diburu para warga negara asing (WNA). Nah, para ekspatriat itu umumnya bekerja di sejumlah kawasan industri di Bekasi dan sekitarnya. Jujugan para ekspatriat ini pula yang menjadi objek petugas Imigrasi untuk merazia dokumen keimigrasian para WNA tersebut.
Apartemen Mutiara, misalnya, salah satu hunian yang terkena razia petugas Imigrasi Kota Bekasi pada Selasa (5/5) kemarin. Ratusan penghuni apartemen yang berlokasi di Jalan Jenderal A. Yani, Bekasi itu berhamburan keluar unit saat digedor petugas Imigrasi.
Suasana apartemen yang semula hening pun mendadak ramai. Beberapa WNI yang tinggal bersama pasangannya maupun warga bule sempat terkejut saat pintu kamar mereka disambangi petugas.
’’Sampe kaget ada rame-rame dikira ada apaan. Tahunya orang asing digerebek sama imigrasi,’’ ungkap Rina, salah satu penghuni Apartemen Mutiara.
Rina mengaku, memang penghuni apartemen ada yang berasal dari negara asing yang kesehariannya bekerja di kawasan industri Cikarang dan Cibitung. ’’Orang asing aja yang didata, warga lokalnya nggak kok,” ucap Rina.
Warga asing yang sedang beristirahat pun dibawa ke bawah lobi apartemen. Mereka dilakukan pendataan sejumlah dokumen keimigrasian. Dari hasil pendataan ada beberapa WNA yang masa izin tinggalnya sudah habis masa berlakunya.
Sebagian besar WNA yang terjaring berasal dari negara-negara di kawasan Timur Tengah. Selebihnya dari Eropa, Australia, dan negara-negara di kawasan Asia, Amerika, dan Afrika.
Kepala Imigrasi Kota Bekasi Edi Eko Putranto membenarkan adanya razia yang dilakukan Imigrasi Kota Bekasi terhadap dokumen keimigrasian WNA yang tinggal di sejumlah apartemen di Kota Bekasi. Namun, Eko menolak memberi keterangan lebih lanjut terkait razia tersebut.
’’Betul ada razia dokumen keimigrasian warga asing. Tapi, nanti besok lah dijelaskan lebih lanjut,’’ pungkasnya saat dihubungi Radar Bekasi, kemarin. (dat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar